Rabu, 17 Februari 2016

MASA DEPAN AGAMA


Bagian 1
         Suka atau tidak suka, saya rasa setiap orang harus mulai memberanikan diri melihat lebih dalam bahwa kita harus berani mengkritisi apapun termasuk Tuhan dan kepercayaan yang selama ini kita anut dan kita banggakan, karena anak cucu kita akan berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan intimidasi yang menuntut penggunaan logika yang dilengkapi dengan bukti-bukti nyata. Besar harapan saya agar para pembaca berani membaca tuntas artikel saya karena saya juga tidak ingin terjadi kesalahpahaman, karena tujuan saya menulis artikel ini bukan untuk menjelekan suatu agama ataupun memihak pada suatu tujuan, bahkan saya tidak memihak logika, saya memberanikan diri untuk berada di posisi netral.

         Sulit bagi saya secara pribadi untuk memulai hal ini, karena saya yang selama ini merasa berfikir terbuka ternyata tidak siap secara mental menghadapi fakta-fakta baru yang memang harus dipertanyakan, dogma yang selama ini saya terima adalah menerima apapun perintah Tuhan karena dia yang lebih tahu, dia yang maha tahu sedang kita mungkin sekarang belum cukup ilmu untuk memahaminya, tetapi bagaimana kita terus pasrah untuk menerima hal-hal yang memang wajib dipertanyakan.

         Awalnya hati saya selalu mendadak membela Agama yang saya anut, dan mencari cara paling cerdas untuk menjawabnya dan sengaja saya buat terhubung dengan logika dan kenyataan, inilah yang terjadi setiap kali Agama saya dipertanyakan, saya selalu merespon dengan cepat dan merasa mampu menjawab semuanya.

         Hari demi hari berlalu hingga saya kemudian memberanikan diri untuk berhadapan dengan diri saya sendiri.. ya hanya ini jalan paling adil dan paling sederhana dengan harapan, saya akan menemukan jawabannya.

         Percaya atau tidak, trick menjawab terbaik adalah memiliki modal kecerdasan dalam berargumentasi, kemampuan mendebatkan sesuatu dan membenarkan suatu hal adalah modal utama yang harus dimiliki. Tentu saja ini berimbas pada jawaban-jawaban yang saya pertanyakan sendiri yaitu " terjawab ".

         Masih butuh beberapa waktu bagi saya untuk melepas jubah advokasi dan melakukan pembelaan logika bagi agama, tapi saya terus melatihnya dan membiasakan diri untuk berani mempertanyakan Tuhan dan Agama.

         Dengan yakin, saya memulai perjalanan spiritual ini secara bertahap.. dan mulai mengumpulkan berbagai informasi yang tersedia baik itu interview langsung dengan beberapa sahabat, dan yang paling banyak memberikan masukan adalah tentu saja dari blog-blog dengan artikel-artikel yang berbau Atheisme.

         Mereka sangat berani menawarkan fakta-fakta baru yang logis dan membandingkan agama dengan dongeng sebelum tidur, banyak informasi yang saya tunda untuk saya perdebatkan dengan alasan, bukti-bukti dan modal argumentasi yang belum cukup.

" I am against religion because it teaches us to be satisfied with 
not understanding the world "
Richard Dawkins

          Dari awal saya memberanikan diri untuk memilih Agama adalah membandingkan ketuhanan dari setiap Agama, hal ini penting karena saya banyak menemukan sahabat-sahabat saya yang rajin datang ke tempat ibadahnya sangat Advokatif dan tanpa mereka sadari mereka Fanatik untuk melakukan segala cara dan memberikan pembenaran-pembenaran versi iman. mereka tetap yakin bahwa Tuhan ada tanpa mempertimbangkan alasan-alasan yang logis, bahkan mereka dengan segala cara menunjukan argumentasi yang dikemas secara masuk akal.

         Sampai detik saya menulis artikel ini, saya pastikan saya masih belajar dengan sabar dari berbagai sumber terbaik, dan saya terus mempelajari perbandingan Agama dan Atheisme dengan proporsi yang benar dan dari sumber2 dengan argumentasi terbaik, bukti demi bukti terus berkejaran dengan iman di hati, logika dan realita berlomba mencari kerendahan hati dan pikiran yang terbuka, di masa yang akan datang saya belum memutuskan kemana arah pilihan yang menurut saya baik.
         
KESADARAN DAN KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN



Bagian 1
         Luar biasa banyak saya menemukan artikel mengenai lingkungan, beberapa mengajak kita untuk peduli dan sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan, lucunya beberapa bahkan masuk ke ranah politik seperti kemampuan pemerintah menata dan mendisiplinkan dinas-dinas tertentu yang bertugas dan memiliki kewajiban terhadap lingkungan.
         Rasanya sangat menyedihkan, apabila saya ungkapkan semuanya mengenai perubahan lingkungan yang sangat lambat untuk ditangani. Tapi seperti itulah kenyataannya.. semua hanya bisa saya tuangkan melalui artikel ini dan berharap ada yang membaca kemudian memiliki kesempatan dan momentum untuk melakukan tindakan nyata bagi lingkungan.
         Saya harus bekerja mulai dari pagi buta dan pulang hampir malam, tapi mata dan pikiran ini terus terganggu dengan kenyataan yang terjadi disekitar saya, rasanya seperti diperkosa oleh fakta. Udara yang harus saya hirup setiap hari terasa tidak lagi segar, mungkin hal ini tidak bisa dirasakan beberapa orang yang hidup dilingkungan komplek perumahan dan berkendara dalam ruangan mobil ber-AC, tentu saja semua mata melihat perubahan ini, tapi tidak semua orang merasakan betul bahwa hal ini mulai mengganggu.
         Mulai saya telusuri artikel-artikel mengenai lingkungan bahkan beberapa situs yang artikenya ditulis langsung oleh para ahli lingkungan yang memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup. Mulai saya telusuri artikel-artikel kegiatan peduli lingkungan dan komunitas-komunitas pecinta lingkungan, dan saya menemukan banyak hal memang sedang diusahakan untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan.
         Tapi agak mengherankan banyak sekali daerah-daerah atau lokasi yang ter-ekspos di artikel dan dimedia sampai hari ini belum ditangani, loh.. kok bisa?? saya mulai bertanya-tanya.. bagaimana semua ini bisa terjadi, maksud saya.. banyak yang berusaha untuk menjaga lingkungan tetapi banyak kenyataan dan fakta bahwa dibeberapa tempat yang sudah ter-ekspos masih belum ditangani, saya rasa bukan mereka tidak peduli, saya rasa keterbatasan informasi, keterbatasan agenda kegiatan dan keterbatasan jarak masih jadi kendala, tapi ide dalam pikiran saya mulai muncul, ternyata beberapa kegiatan dan komunitas pecinta lingkungan ini hanya memiliki target terdekat dari apa yang bisa dan mudah untuk mulai dikerjakan, tapi kurangnya agenda untuk melihat lingkungan-lingkungan yang sudah parah yang seharusnya diprioritaskan untuk ditangani.
         Saya harus acungkan jempol bagi pecinta lingkungan, saya berharap dikemudian hari saya dapat mengumpulkan informasi mengenai lokasi-lokasi yang sudah sangat parah pencemaran lingkungannya dan membuat peta kerusakan lingkungan. Yang kemudian saya harap bisa saya informasikan kepada teman-teman saya para pecinta lingkungan untuk di agendakan dan di prioritaskan.
         Harus saya akui saya membutuhkan kontribusi dari para pembaca artikel ini atau yang kebetulan tidak sengaja membaca artikel saya ini  untuk membantu saya mengumpulkan informasi mengenai daerah-daerah dengan lingkungan yang sudah tercemar, disertai foto-foto dan detail lokasinya.
         Ini hanya sekedar harapan, tapi saya akan mulai dari harapan, mudah-mudahan para pembaca yang budiman tergerak hatinya untuk memberikan informasi atau langsung bergerak dengan langkah nyata.
         Ingat ! anak-anak kita.. generasi setelah kita adalah tanggung jawab kita bersama, kepedulian kita walaupun sedikit akan sangat berarti, jadilah manusia yang bermanfaaat bagi sesama, setiap orang punya kepentingan, tapi untuk peduli lingkungan saya rasa kita sama, setiap orang punya kewajiban.
Terima kasih atas kunjunganya ke Blog saya yang sangat sederhana ini, silahkan komentarnya yang bersangkutan dengan temanya, mohon untuk tidak komentar asal (singkat) dan spam, mohon maaf dengan sangat.. iklan produk (dalam komentar) akan saya hapus demi kenyamanan para pembaca dan kerapihan Blog sederhana ini.

Selasa, 16 Februari 2016

KEPENTINGAN POLITIK


Bagian 1
         Satu kata kunci untuk memulai membahas dunia politik saya sebut ini dengan satu kata.. " Kepentingan Politik ", apapun yang dibahas, apapun temanya, siapapun tokohnya satu kata kunci ini seperti hukum kepastian bagi dunia politik.  
         Kepentingan dalam berpolitik adalah tujuan terorganisir yang di tentukan oleh pemilik partai atau para petinggi partai yang disahkan melalui kebohongan lain dengan beberapa nama, sebut saja salah satunya Munas Partai, Pertemuan para petinggi partai, Amanat pemilik partai dan banyak lagi namanya yang tentunya tetap hanyalah bertujuan menampung, mewadahi dan mengesahkan ide-ide pribadi pemilik partai atau para petinggi partai.
         Sentralisasi semacam ini memiliki kelemahan yang sangat besar, dimana tujuan-tujuan tersebut adalah " Kepentingan Politik " pribadi-pribadi yang mampu menyajikan tujuannya melalui atas nama Rakyat dan Bangsa.
         Partai Politik dinegara ini sudah berubah menjadi Dinasti " Kepentingan Politik " yang tidak pernah mampu membuktikan tema-tema dan wacana yang di gembar gemborkan sewaktu mereka mempromosikan partai dengan janji-janji manis yang keluar dari lidah yang terlatih selama bertahun-tahun.
         Hingga akhirnya bangsa ini telah tiba pada satu titik kebuntuan yang dimulai dari kehilangan kemampuan untuk menghadirkan tokoh-tokoh yang bisa dipercaya.
         Sungguh ironis.. sebuah bangsa besar yang menghabiskan waktunya untuk mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan dan berinovasi dalam menggerogoti bangsanya sendiri.
         Peta " Kepentingan Politik " semakin terang-terangan bahkan semakin cerdas menipu dengan pencitraan-pencitraan melalui media profesional bahkan blog-blog sampah yang sengaja menceritakan kebesaran dan kehebatan tokoh-tokoh yang dikebiri oleh " Kepentingan Politik "  dibalik panggung.
         Etika Politik baru mulai berevolusi dan berkembang menjadi toleransi yang konyol dan memihak, seorang Gubernur menjadi lumrah untuk memimpin dengan cara kurang santun yang seharusnya bisa lebih cerdas dikemas dan lebih mendidik, apakah kepekaan untuk mengajarkan generasi selanjutnya telah mandul? dan menjadi lumrah apabila kebenaran di tegakkan hanya dengan satu cara dan satu-satunya cara yang kurang santun.
         Pada akhirnya semua berkelit mengatasnamakan jebakan terhadap para koruptor, cara ekstreem membongkar kebusukan, atau apa adanya karakter suatu tokoh yang harus dimaklumi rakyat dan generasi penerusnya.
         Sisi baiknya.. tentu ada, ketika cara baru yang disebut pencitraan ini memang mampu membongkar kebusukan-kebusukan yang selama ini rapih dan terorganisir mulai menata dan mau tidak mau mencari cara baru untuk menggerogoti negara.
         Semua sudah terjadi, waktu jelas tidak bisa mundur, ini akan menjadi babak baru dalam sejarah " Kepentingan Politik "  bangsa ini, tentu saja harapan harus selalu ada, dan dunia jurnalistik harus mampu seimbang dan adil menyajikan dengan proporsi dan jujur dalam membawakan informasi.
         Jurnalistik menjadi tiang-tiang dan titik pencerah yang harus mempertimbangkan kejujuran yang disertai sikap netral yang cerdas dalam setiap penyajiannya.
         Di hari yang akan datang, Jurnalistik profesional akan berhadapan dengan banyaknya sampah berupa blog-blog " Kepentingan Politik " yang disajikan memihak bahkan dibayar untuk menegaskan dan menguatkan pencitraan yang tidak disertai kemampuan dan pengalaman etika jurnalisme.
         Sekali lagi saya secara pribadi menegaskan, harapan harus selalu ditanam, dan kejujuran harus selalu dilatih untuk tidak memihak, keberanian untuk tidak tunduk pada " Kepentingan Politik " harus terus ditempa, lawan lupa.. lawan keberpihakan " Kepentingan Politik " , lawan keinginan pribadi, abdikan diri untuk rakyat, bukan untuk agama dan " Kepentingan Politik " 
Terima kasih atas kunjunganya ke Blog saya yang sangat sederhana ini, silahkan komentarnya yang bersangkutan dengan temanya, mohon untuk tidak komentar asal (singkat) dan spam, mohon maaf dengan sangat.. iklan produk (dalam komentar) akan saya hapus demi kenyamanan para pembaca dan kerapihan Blog sederhana ini.

         



KELUH KESAH RAKYAT

KELUH KESAH RAKYAT


Bagian 1
         Tidak mudah bagi saya untuk memulai menulis artikel ini, kendala yang saya hadapi dilapangan adalah kenyataan itu sendiri, yang mau tidak mau harus saya terima.

         Jujur.. saya sangat sedih, ternyata akhirnya apa yang saya dapatkan adalah kenyataan pahit bahwa rakyat indonesia belum cerdas dalam menerima setiap informasi politik yang diterima dari media cetak maupun televisi.

         Dan akhirnya berbuah pikiran-pikiran yang berpihak pada kenyataan yang semu yang terakumulasi hari demi hari dan bulan demi bulan.

         Peluang berubah saat akhirnya keberpihakan itu diperkosa oleh kenyataan yang terjadi bahwa tokoh-tokoh yang tadinya menjadi idola jatuh dalam ketidak mampuan menjalankan harapan-harapan yang dibuatnya sendiri.

         Kini rakyat mulai jenuh dengan pencitraan dan mulai sadar dengan realitas politik yang terjadi, bahwa tokoh-tokoh harapan adalah boneka-boneka yang dikemas oleh dalang dibalik panggung. Tetapi keluh kesah itu tidak pernah pudar dan berubah, hanya cara penyampaiannya yang mulai berubah, yang diinginkan rakyat adalah bukan hal yang rumit dan aneh, hal ini sudah berlangsung mengakar dan diwariskan dari generasi sebelumnya.

         Bukan hal baru, wacananya sangat sederhana.. rakyat hanya ingin hidup dalam kenyamanan dalam berkehidupan, yaitu harga-harga yang terjangkau, keadilan yang ditegakkan dan keamanan yang terlindungi.

         Sangat minimalis, buat saya tiga hal ini sangat dasar.. sebagian besar rakyat tidak mau tau dengan banyak hal rumit yang menimpa negara ini, apabila tiga hal dasar tadi terpenuhi bukan hal yang mustahil apabila nasionalisme kembali tumbuh dan ekonomi kerakyatan mulai bangkit dari keadaan psikologi yang penuh optimisme.

         Gejolak yang saya amati dinegara manapun dan dipimpin siapapun hanya ketidak mampuan untuk merealisasikan tiga dasar harapan rakyat ini, akibatnya mulai tumbuh keluh kesah dan terus berakumulasi menjadi pesimisme.

         Tentu saja banyak hal harus diperbaiki, tapi menurut saya sebagai rakyat yang kurang terpelajar dan hanya hidup dalam ruang lingkup diantara masyarakat yang kurang terpelajar, yang kami butuhkan tidaklah banyak, hal lain bisa di perbaiki nanti walaupun banyak sekali alasan cerdas yang mampu menjadikan tema lain adalah juga penting semisal korupsi dan lain-lain. Ya.. tentu saja ada korelasi yang saling berhubungan dengan tiga harapan rakyat tersebut, untuk para politisi cerdas yang terlatih berbicara indah.. semua hal akan berubah menjadi penting, tapi bagi kami cukup harga-harga yang terjangkau, keadilan dan keamanan.

         Banyak persepsi, banyak buah pikiran yang berbeda, dan tentu saja artikel ini juga mudah untuk didebatkan, yang diperlukan hanyalah kecerdasan berargumentasi untuk membawakan sebuah wacana. Saya hanya mengutarakan apa yang terjadi di dalam masyarakat saat ini, yang mungkin tidak mewakili semua elemen masyarakat, tapi setidaknya sangat mewakili kami yang berada dibawah garis kemiskinan yang tidak dibekali dengan pendidikan yang baik.
Terima kasih atas kunjunganya ke Blog saya yang sangat sederhana ini, silahkan komentarnya yang bersangkutan dengan temanya, mohon untuk tidak komentar asal (singkat) dan spam, mohon maaf dengan sangat.. iklan produk (dalam komentar) akan saya hapus demi kenyamanan para pembaca dan kerapihan Blog sederhana ini.